
You have already added 0 works in your ORCID record related to the merged Research product.
You have already added 0 works in your ORCID record related to the merged Research product.
<script type="text/javascript">
<!--
document.write('<div id="oa_widget"></div>');
document.write('<script type="text/javascript" src="https://beta.openaire.eu/index.php?option=com_openaire&view=widget&format=raw&projectId=undefined&type=result"></script>');
-->
</script>
Perlindungan Ruang Jelajah Banteng dalam Kesenjangan Sistem Kawasan Konservasi di Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur

doi: 10.22146/jik.5738
Perlindungan Ruang Jelajah Banteng dalam Kesenjangan Sistem Kawasan Konservasi di Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur
Kawasan konservasi memiliki peranan yang penting dalam konservasi keanekaragaman hayati. Namun banyak keanekaragaman hayati yang belum terlindungi dalam sistem kawasan konservasi yang ada. Tulisan ini memaparkan kesenjangan sistem kawasan konservasi terhadap perlindungan ruang jelajah banteng (Bos javanicus) yang ada di wilayah Kabupaten Banyuwangi bagian selatan serta strategi untuk pemenuhannya. Penelitian dilakukan di wilayah antara kawasan Taman Nasional Meru Betiri dan Taman Nasional Alas Purwo, Kabupaten Banyuwangi, Propinsi Jawa Timur. Kajian dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis kesenjangan (gap analysis) yang dikembangkan oleh Scott dkk (1987). Persebaran banteng dipetakan dan ditumpang susunkan dengan kawasan konservasi yang ada menggunakan aplikasi perangkat lunak ArcGIS 10.1. Kebijakan publik dan mekanisme pasar yang terkait dengan perlindungan kawasan dan keanekaragaman hayati dikaji untuk melihat peluang bagi perlindungan ruang jelajah banteng yang tidak terlindungi dalam sistem kawasan konservasi yang ada. Ruang jelajah banteng di wilayah Banyuwangi bagian selatan mencakup juga wilayah di luar kawasan Taman Nasional Alas Purwo dan Taman Nasional Meru Betiri. Bukti kehadiran banteng dijumpai di wilayah kelola Perum Perhutani KPH Banyuwangi Selatan dan juga wilayah pemukiman masyarakat. Alokasi kawasan lindung dalam RTRW Kabupaten Banyuwangi 2012-2032 meskipun sudah merupakan perluasan dari cakupan kawasan konservasi namun masih tidak mencukupi bagi perlindungan ruang jelajah banteng di Kabupaten Banyuwangi. Upaya konservasi keanekaragaman hayati berbasis mekanisme pasar lebih berpotensi untuk melindungi penggunaan ruang jelajah banteng di kawasan antara Taman Nasional Alas Purwo dan Taman Nasional Meru Betiri.Katakunci: Kesenjangan kawasan konservasi, ruang jelajah Banteng, Banyuwangi, Rencana Tata Ruang Wilayah, Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi Protection of Banteng Home-range within the Protection Areas Sistem Gaps in the Banyuwangi Regency - East Java ProvinceAbstractProtected areas hold an important role in biodiversity protection. However, various biodiversity are still unprotected in the existing protected areas system. This paper explains the protected areas system gap for banteng (Bos javanicus) home range in the south area of Banyuwangi district and options of its fulfillment. This research was done in area between Meru Betiri National Park and Alas Purwo National Park, Banyuwangi District, East Java. Study was done using gap analysis, developed by Scott et al. (1987). Banteng home range area was mapped and overlayed with protected area distribution using ArcGis 10.1. Public policy and market mechanism related to area protection and biodiversity was reviewed to perceive opportunity to protect banteng home range areas outside of existing protected areas. Banteng home range also consisted area outside Alas Purwo National Park and Meru Betiri National Park. Evidence of banteng presence could be seen in KPH Banyuwangi Selatan concession and settlement area. In Banyuwangi district spatial plan of 2012-2032 protection areas allocation is advanced from the protected areas, but are still not enough to protect banteng homerange. The HCVF scheme based on market mechanism are more potential to protect banteng home range in areas between Alas Purwo National Park and Meru Betiri National Park.
- Gadjah Mada University Indonesia
Protected area system gaps; banteng homerange; Banyuwangi; district spatial planning; HCVF
Protected area system gaps; banteng homerange; Banyuwangi; district spatial planning; HCVF
8 Research products, page 1 of 1
- 2021IsAmongTopNSimilarDocuments
- 2018IsAmongTopNSimilarDocuments
- 2020IsAmongTopNSimilarDocuments
- 2014IsAmongTopNSimilarDocuments
citations This is an alternative to the "Influence" indicator, which also reflects the overall/total impact of an article in the research community at large, based on the underlying citation network (diachronically).3 popularity This indicator reflects the "current" impact/attention (the "hype") of an article in the research community at large, based on the underlying citation network.Average influence This indicator reflects the overall/total impact of an article in the research community at large, based on the underlying citation network (diachronically).Average impulse This indicator reflects the initial momentum of an article directly after its publication, based on the underlying citation network.Average
